Mencari 3 artikel atau berita perekonomian
INDONESIA
Pemerintah Siapkan Rp 677 Triliun untuk Program Pemulihan Ekonomi Nasional
Oleh Liputan6.com pada 03 Jun 2020, 13:20 WIB
Liputan6.com, Jakarta Total anggaran yang disiapkan oleh pemerintah untuk Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) mencapai Rp 677,2 triliun. Anggaran ini digunakan untuk menanggulangi dampak lanjutan dari pandemi Corona (Covid-19) terhadap perekonomian Indonesia.
Menteri Keuangan Sri Mulyani merincikan, di bidang kesehatan, pemerintah mengalokasikan Rp 87,55 triliun. Dana tersebut untuk belanja penanganan Covid-19, tenaga medis, santunan kematian, bantuan iuran untuk jaminan kesehatan nasional, untuk pembiayaan gugus tugas dan insentif perpajakan di bidang kesehatan.
Kemudian untuk perlindungan sosial, pemerintah mengalokasikan Rp 203,9 triliun. Dana itu untuk program PKH, bantuan sembako, bansos untuk non-Jabodetabek dan Jabodetabek, Kartu Prakerja, diskon listrik, logistik untuk sembako, serta BLT Dana Desa.
Ada juga anggaran Pemulihan Ekonomi Nasional untuk mendukung UMKM sekitar Rp 123,46 triliun. Alokasi dana ini digunakan untuk memberikan subsidi bunga, penempatan dana untuk restrukturisasi dan mendukung modal kerja bagi UMKM yang pinjamannya sampai dengan Rp 10 miliar, serta belanja untuk penjaminan terhadap kredit modal kerja darurat.
Untuk insentif dunia usaha, pemerintah juga melakukan relaksasi di bidang perpajakan dan stimulus lainnya mencapai Rp 120,61 triliun. Itu diberikan agar mereka mampu bertahan di tengah kondisi pandemi Covid-19.
Sementara untuk bidang pembiayaan dan korporasi, termasuk di dalamnya adalah penyertaan modal negara, penalangan untuk kredit modal kerja darurat untuk UMKM padat karya, serta belanja untuk padat premi risiko bagi kredit modal kerja bagi industri padat karya yang pinjamannya di atas Rp 10 miliar hingga Rp 1 triliun, termasuk penjaminan untuk beberapa BUMN dana talangan sebesar Rp 44,57 triliun.
“Itu adalah masuk kategori pembiayaan korporasi baik BUMN kemudian korporasi Padat Karya di atas Rp 10 miliar sampai Rp 1 triliun dan non-Padat Karya,” kata Sri Mulyani usai rapat terbatas, di Jakarta, Rabu (3/6/2020).
Sementara itu yang terakhir dukungan untuk sektoral maupun kementerian dan lembaga serta Pemerintah Daerah dianggarkan mencapai Rp 97,11 triliun.
Jadi total anggaran Pemulihan Ekonomi Nasional atau anggaran untuk penanganan dampak Covid-19 adalah sebesar Rp 677,2 triliun
SINGAPURA
Ekonomi Singapura Porak-poranda Gara-gara Corona
Jakarta – Singapura merupakan pusat bisnis dan keuangan besar yang terintegrasi erat dengan ekonomi global. Makanya, negeri jiran itu harus bersiap dalam menghadapi krisis serius yang mengancam kesehatan publik, pasar keuangan, dan ekonomi global.
“Ini adalah krisis di tiga bidang, yakni bidang kesehatan masyarakat, bidang keuangan, dan bidang ekonomi. Yang akan mengalami perubahan secara tidak terduga,” kata Wakil Perdana Menteri Singapura Heng Swee Keat dalam wawancara dengan CNBC, Senin (30/3/2020).
Heng mengatakan dalam pidatonya minggu lalu bahwa Singapura kemungkinan akan mengalami kontraksi ekonomi terburuk sejak negaranya merdeka setelah proyeksi resmi pertumbuhan ekonomi tahun ini dipangkas -0,5% dan 1,5% menjadi kisaran -4,0% dan -1,0% .
Pemerintah Singapura telah menyiapkan sekitar SG$ 55 miliar atau Rp 632 triliun (Rp 11.500), sekitar 11% dari PDB, untuk dua paket stimulus melawan krisis ekonomi.
Singapura adalah salah satu negara di Asia Tenggara di luar China yang paling awal melaporkan kasus penyakit virus corona (Covid-19).
Pekan lalu Singapura juga menjadi negara pertama di dunia yang merilis data kinerja ekonomi kuartal pertama dan memberikan gambaran sekilas tentang bagaimana corona telah menyebar ke lebih dari 200 negara dan wilayah yang dapat menghantam ekonomi global.
Respons Singapura terhadap pasien yang pasien corona dengan cepat dilakukan pengisolasian dan melacak orang-orang yang pernah berhubungan dengan pasien.
Selain itu, Singapura juga mengambil langkah lebih ketat seperti menutup perbatasan, membatasi jumlah kerumunan, perintahkan warganya kerja di rumah, dan membatasi pengunjung di restoran dan tempat-tempat umum lainnya.
Upaya yang sudah dilakukan Singapura mendapatkan apresiasi dari para ahli di seluruh dunia termasuk dari World Health Organization (WHO).
Pemerintah Korea Selatan Yakin Perekonomian Akan Bangkit Kembali setelah Wabah Corona
Minggu, 1 Maret 2020 | 20:06 WIB
KOREA SELATAN
KOMPAS.com – Presiden Korea Selatan Moon Jae-In mengatakan, pemerintahannya tengah melakukan upaya maksimal menghadapi wabah virus corona yang menyebar cepat di Korea.
Pernyataan itu disampaikannya pada Minggu (1/3/2020), seperti dilansir dari South China Morning Post (SCMP).
Kasus virus corona di Korea Selatan melonjak tajam. Kini tercatat ada 376 kasus baru positif corona di negara tersebut, sehingga total kasus mencapai 3.526 kasus.
“Pemerintah saat ini menggencarkan respons habis-habisan setelah menaikkan level peringatan (virus corona) ke level tertinggi,” ujar Moon.
“Kami akan berhasil mengatasi wabah Covid-19 dan menghidupkan kembali ekonomi kami yang menyusut,” lanjut dia.
Sebelumnya, Korea Selatan, tepatnya di Kota Daegu, merupakan salah satu wilayah yang memiliki peningkatan tajam terkait wabah virus yang menyerang saluran pernapasan
Daegu merupakan kota kedua di luar China yang tercatat memiliki kasus corona terbanyak di dunia.
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea menyebutkan, hampir 90 persen kasus berada di Kota Daegu, dan provinsi Gyeongsang Utara.
Per hari ini, Minggu (1/3/2020), total warga Korea Selatan yang meninggal akibat virus corona sebanyak 17 orang.
Akibat peningkatan kasus yang masif ini, lebih dari 70 negara melakukan pembatasan perjalanan mereka ke Korea Selatan.